Perbedaan Ohm pada Cartridge Vape: 0.6 vs 0.8 Ohm, Mana yang Terbaik?

perbedaan ohm pada coil

Disclaimer: Dilarang menyalin sebagian maupun seluruhnya dari konten artikel ini tanpa sepengetahuan dan seizin penulis/admin. Untuk keperluan konten silahkan kirimkan email ke hexjuice.seo@gmail.com

Setelah banyak istilah yang kita pelajari mengenai jenis atomizer pada vape RDA, RTA, dan RDTA. Kali ini kita akan mengulik secara detail mengenai energi yang dihasilkan pada device vape. Dunia vape memang tak hanya sekedar menggabungkan device vape dan liquid saja ya, Vapers. Lebih dari itu, vape memiliki banyak sekali komponen-komponen yang kompleks hingga energi yang digunakan untuk membantu device vape kamu memiliki energi tertentu yang nantinya berpengaruh pada performa vape. Vape mengangkat hukum fisika dalam pembuatannya yang disebut Ohm. Yuk simak pembahasan selengkapnya tentang perbedaan ohm pada cartridge dibawah ini ya, Vapers!

Baca juga: Apa itu RDTA? Begini cara menggunakannya dan keunggulannya

Apa itu ohm?

Sebelum kami membahas lebih lanjut mengenai Ohm pada coil, sebaiknya kamu perlu mengetahui pengertiannya ohm terlebih dahulu. Ohm dalam hukum fisika merupakan sebuah satuan hambatan listrik pada rangkaian elektronik yang akan mengatur antar tegangan arus listrik yang dialirkan dari baterai vape ke coil.

Hukum Ohm ini sering kita temui pada alat-alat elektronik yang kita gunakan sehari-hari. Karena vape adalah barang elektronik, tentu hal ini pasti ditemukan pada device vape khususnya pada bagian cartridge. Jika kamu sudah memahami hukum Ohm, maka kamu akan lebih mudah mengerti bagaimana cara kerja vape.

Apa pengaruh ohm pada coil?

Nah setelah kita mengetahui pengertian dasar Ohm, kami akan membahas bagaimana pengaruh dan sistem Ohm pada coil vape ini bekerja. Jadi pada setiap vape yang bekerja terdapat satuan yang berfungsi sebagai media untuk mengukur hambatan listrik yang disebut hambatan Ohm. Ohm ini terdapat pada bagian coil vape dan akan berhubungan dengan voltase dan satuan watt yang berfungsi sebagai pengontrol jumlah uap, intensitas tarikan atau disebut hit pada tenggorokan, hingga rasa yang dihasilkan dari liquid itu sendiri.

Jumlah Ohm dan jumlah resistensi bisa menyesuaikan dengan preferensi masing-masing pengguna vape. Apabila kamu menginginkan aliran arus listrik pada vape yang lebih tinggi, kamu perlu mengatur resistensi Ohm ke angka yang rendah. Begitupun sebaliknya. Jika kamu mengatur angka Ohm tinggi maka aliran yang akan disalurkan pada vape akan rendah. Hal ini dapat disesuaikan tergantung dengan jenis vape yang kamu miliki, jenis baterai, dan jenis liquid yang digunakan. 

Perbedaan cartridge 0.8 dan 0.6 ohm?

Seperti yang sudah dijelaskan pada point sebelumnya, apabila kamu menginginkan aliran arus listrik pada vape yang lebih banyak, kamu perlu mengatur resistensi Ohm ke angka yang rendah. Begitupun sebaliknya. Jika mengatur angka Ohm tinggi maka aliran yang akan disalurkan pada vape akan rendah. Angka pada Ohm dan jumlah resistensi ini menyesuaikan pada preferensi masing-masing pengguna vape. Lalu sekarang apa perbedaan Ohm pada cartridge vape?

1. Resistensi Coil 

Pada permulaan kamu perlu mengetahui resistansi pada coil. Perbedaannya terletak pada cartridge dengan 0.8 Ohm memiliki resistensi coil yang lebih tinggi dibandingkan dengan cartridge dengan 0.6 Ohm. Yang mana hal ini akan berpengaruh pada banyaknya arus listrik melalui coil dan bagaimana cepat atau lambatnya proses memanaskan coil. 

2. Jenis liquid dan nikotin

Liquid dan nikotin yang menghasilkan rasa pun berpengaruh oleh bagaimana penggunaan cartridge dengan resistansi yang berbeda-beda. Di beberapa pengguna, hasil rasa yang dikeluarkan dengan Ohm yang berbeda pun akan menghasilkan sensasi rasa yang berbeda juga.

3. Tenaga yang dibutuhkan

Untuk tingkatan cartridge, Ohm 0.6 akan memerlukan daya yang lebih tinggi agar mencapai suhu panas yang maksimal dalam pembakaran liquid daripada dengan cartridge Ohm 0.8. Maka dari itu bagi vapers yang memiliki device cartridge dengan daya yang rendah, kamu bisa memilih untuk menggunakan cartridge berukuran 0.8 Ohm begitupun sebaliknya gunakan Ohm berdaya 0.6 jika cartridge yang kamu miliki berdaya tinggi.

4. Kapasitas pada baterai

Masih berhubungan dengan angka Ohm, resistensi yang lebih rendah pada cartridge biasanya menggunakan daya baterai yang lebih banyak. Penggunaan daya 0.6 Ohm akan menimbulkan baterai pada vape menjadi lebih cepat terkuras habis karena daya yang tinggi. Jadi jika kamu ingin menggunakan cartridge lebih awet, kamu dapat menggunakan Ohm 0.8.

5. Uap dan rasa yang dihasilkan

Cartridge memiliki karakteristiknya sendiri. Cartridge yang memiliki resistensi yang lebih rendah seperti 0.6 akan menghasilkan uap yang lebih melimpah karena hasil pemanasan coil yang lebih maksimal. Begitupun dengan cartridge dengan daya 0.8 Ohm akan menghasilkan uap yang lebih sedikit karena pembakaran coilnya lebih kecil. Begitupun dengan rasa yang dihasilkan akan lebih intens pada cartridge ber Ohm rendah.

Cartridge 0.6 ohm cocok untuk liquid apa?

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa cartridge berdaya 0.6 Ohm memiliki intensitas daya yang lebih tinggi. Sehingga liquid yang cocok untuk cartridge ini adalah berjenis liquid minimal 50 VG/50 PG atau lebih tinggi. Jika tidak, maka resiko kebocoran liquid pada tanki akan terjadi. Jika yang digunakan 70VG ke atas, kamu bisa menggunakan Ohm lebih rendah lagi dari 0.6 karena liquid yang ber VG tinggi membutuhkan daya panas yang lebih kuat untuk dibakar dan menghasilkan uap yang banyak. 

cartridge 0.6 ohm

Cartridge 0.8 ohm cocok untuk liquid apa?

Berkebalikan dengan Ohm 0.6 yang membutuhkan daya yang lebih tinggi,  0.8 Ohm cenderung dibuat untuk ukuran liquid yang ber VG dibawah 50. Karena daya panas yang dihasilkan 0.8 Ohm lebih rendah, maka VG yang terkandung pada liquidnya pun harus disesuaikan dengan jumlah VG yang rendah. 

Angka 0.6 pada Ohm kecil bukan berarti daya yg dihasilkan juga kecil, namun sebaliknya. Jadi singkatnya semakin kecil angka Ohm pada cartridge makan semakin besar daya yang dikeluarkan, dan semakin besar angka Ohm maka semakin kecil daya yang dikeluarkan pada cartridge.

cartridge 0.8 ohm

Nah, setelah Vapers baca pembahasan terkait perbedaan ohm pada cartridge, kalian pasti jadi tahu dong cartridge yang cocok untuk kalian? Jangan lupa isi cartridge yang kamu miliki dengan liquid terbaik. Baik dari rasa, throat hit yang dirasakan, dan banyaknya kepulan uap yang dihasilkan.

Seperti liquid dari Hexjuice yang memiliki berbagai macam jenis liquid dari freebase hingga salt nic yang memiliki kualitas terbaik dengan beragam jenis rasa yang menarik. Hal ini dijamin akan membuat kegiatan vaping kamu menghasilkan performa terbaiknya. Semoga membantu dan selamat mencoba!

Share this post

Start typing and press Enter to search

Shopping Cart

No products in the cart.